" Tips Internet Bagi Orang Tua - INTERNET SEHAT DAN AMAN INTERNET SEHAT DAN AMAN: Tips Internet Bagi Orang Tua

Kamis, 24 Oktober 2013

Tips Internet Bagi Orang Tua



Apa bedanya Luna Maya dengan dunia maya. Kalau Luna Maya adalah artis yang hidup di dunia nyata, sedangkan dunia maya adalah dunia yang tidak nyata. Dunia maya atau dikenal dengan istilah internet, walaupun pada dasarnya maya tetapi dalam kenyataannya bisa membuat Luna Maya yang tidak maya pusing karena kasus video porno yang (katanya) mirip dirinya beredar di dunia maya. Tidak hanya polisi yang kerepotan dengan masalah ini, orang tua juga ketar-ketir karena konten video yang dapat dikategorikan sangat porno ini dapat diakses dan di tonton dengan bebas oleh siapapun yang memiliki koneksi internet tanpa ada pembatasan umur, asalkan memiliki komputer (tentunya), tahu dimana dan bagaimana mengunduhnya. Jadi yang lebih menetukan kontrol pada saat ini bukanlah senioritas atau otoritas, tetapi skill atau pengetahuan.
 
Dan celakanya sebagai orang tua yang makiin berumur, kemauan dan kemampuan untuk selalu meningkatkan pengetahuan untuk segala macam hal (termasuk internet) makin menurun, sebaliknya rasa ingin tahu dan kemampuan anak-anaknya makin meningkat dan malahan berada pada puncaknya. Inilah salah satu problem besar yang dihadapi oleh para orang tua saat pada ini. Kabar buruknya, ancaman video porno artis ini hanya termasuk sebagian kecil ancaman yang nyata dari dunia maya. Ancaman lainnya yang lebih besar siap menerkam siapapun pengguna internet dan jika anda ingin mengetahui benang merahnya, ingat saja pepatah lama "Money is the root of all evil", uang adalah akar kejahatan.

Motivasi Finansial

Jika di telaah lebih jauh ke dalam, pada dasarnya ancaman-ancaman yang terjadi di dunia maya ini dapat dikategorikan ke dalam 2 golongan. Yang pertama dan yang paling banyak memotivasi orang untuk melakukan kejahatan adalah seperti pepatah di atas, yang memiliki motivasi akhir mendapatkan keuntungan finansial. Ancaman dengan motivasi finansial ini terbagi ke dalam dua kategori lagi, dimana ancaman pertama adalah yang secara langsung mengambil data yang berhubungan dengan rekening bank, kartu kredit atau akun lain yang langsung memberikan keuntungan finansial bagi pengaksesnya. Sedangkan kategori kedua sedikit kabur, dimana data yang diincar adalah data yang tidak memberikan keuntungan finansial langsung, tetapi data yang di dapat ini akan digunakan kembali untuk melakukan rekayasa sosial guna mendapatkan keuntungan finansial.

Data utama yang di incar oleh penjahat adalah data finansial yang berhubungan langsung dengan akun keuangan dan bisa memberikan keuntungan finansial langsung seperti, nomor kartu kredit dan data pelangkap lainnya seperti alamat penagihan, nama ibu kandung (seperti kata pepatah surga di telapak kaki ibu J), CVV (Card Verification Value) 3 nomor tambahan di sebelah tanda tangan pada Kartu Kredit. Setelah itu data yang berada di peringkat dua setelah data kartu kredit adalah data rekening dan password yang digunakan untuk internet banking. Walaupun dengan diterapkannya pengamanan transaksi keuangan menggunakan kalkulator PIN (token) yang menggunakan prinsip 2 (two) factor authentication / otentikasi 2 faktor, tetapi masih ada beberapa institusi keuangan yang belum menerapkan metode ini yang dapat dikatakan pada saat ini sudah menjadi standar industri minimal untuk pengamanan transaksi internet banking. Asal tahu saja, bahkan pengamanan dengan token yang memanfaatkan one time password, dimana untuk setiap transaksi keuangan kalkulator PIN akan mengeluarkan password yang hanya dapat dipakai satu kali saja dan berubah setiap kali melakukan transaksi lain. Secara teori pengamanan ini sudah sangat aman karena yang mengetahui urutan password ini hanya kalkulator PIN dan server internet banking. Tetapi dengan metode pengalihan DNS dan website phishing masih ada celah untuk mengakali pengamanan dengan kalkulator PIN ini. Jadi jika bank anda belum menerapkan pengamanan dengan kalkulator PIN untuk pengamanan transaksi internet bankingnya, ibaratnya anda naik motor sudah tidak pakai helm ..... ngebut lagi. Naik motor tidak pakai helm saja sudah bahaya, ini malahan kebut-kebutan.

Pencurian kredensial lain yang saat ini menjadi trend dan terjadi pada beberapa pesohor adalah kredensial akun pribadi yang sebenarnya tidak memberikan keuntungan finansial sama sekali. Sebagai contohnya adalah akun gratis Yahoo Messenger, Facebook atau akun email gratis Gmail. LHO !!! .... katanya gratis, untuk apa dicuri? Tunggu dulu, yang gratis accountnya, tetapi kontak-kontak yang dimiliki oleh account tersebut yang bisa memberikan keuntungan finansial. Hal ini terbukti dari kasus akun YM artis yang dicuri lalu digunakan untuk meminjam uang pada artis lain yang kebetulan baik hati dan langsung membantu mengirimkan ke rekening yang diminta. Jadi tujuan akhir tetap nomor 1, mendapatkan keuntungan finansial

Lain lagi dengan kasus penyebaran email sampah atau lebih dikenal dengan SPAM yang memberikan informasi ilegal seperti menjual obat kuat, mempromosikan akses ke situs porno atau menjual software bajakan yang tujuan akhirnya memang mendapatkan uang. Terkadang situs porno, obat kuat dan software bajakan ini bekerja sama dengan hacker sehingga data kartu kredit yang anda gunakan untuk bertransaksi di situs porno sangat rentan untuk digunakan kembali untuk tujuan Fraud atau melakukan transaksi ilegal. Karena itu penulis menyarankan untuk menghindari transaksi keuangan di situs-situs yang tidak terpercaya. Contoh nyata dari sharing data transaksi kartu kredit adalah Rogue Antivirus atau antivirus palsu, dimana pengguna komputer akan dipancing untuk menjalankan satu aplikasi (sebenarnya virus) yang dibuat menarik, bisa game, crack atau bahkan menyebar melalui jaringan seperti virus. Sekali dijalankan, aplikasi ini akan memberikan peringatan palsu seakan-akan komputer tersebut telah terinfeksi oleh virus-virus yang sangat ganas dan seram. Lalu program ini akan memunculkan pop up memaksa pengguna komputer untuk membeli solusinya secara online. Hebatnya lagi, tampilan aplikasi tersebut sangat meyakinkan dan namanya juga cukup meyakinkan bagi orang awam sepert Antivirus Windows 2010, Antivirus XP 2010, Antivirus Protection Suite dan Antivirus Protector yang lengkap dengan situsnya dengan tampilan yang tidak kalah keren (malah banyak yang lebih keren) dibandingkan dengan antivirus asli. Asal tahu saja, jika anda setuju untuk membeli program antivirus palsu yang ditawarkan, ibaratnya anda mengundang preman jadi satpam. Bukannya komputer anda jadi beres (karena memang tidak ada virusnya) yang ada malahan program antivirus yang asli yang akan diblok oleh antivirus palsu ini sehingga komputer anda menjadi rentan terhadap serangan virus. Selain itu, data kartu yang anda pergunakan untuk membeli antivirus palsu ini juga akan disalahgunakan untuk melakukan Fraud.

Karena itu, sangat penting untuk melakukan transaksi keuangan dan berikan data kartu kredit HANYA di situs-situs perusahaan besar dan terpercaya yang sudah menerapkan pengamanan data transaksi yang sesuai standar pengamanan yang baik seperti menggunakan SSL, pengamanan data base kartu yang hanya bisa diakses oleh bank dan pihak yang berkompeten. Kalau tidak tahu background perusahaan tersebut atau ragu-ragu, sebaiknya hindari bertransaksi di situs tersebut.

Motivasi non finansial

Selain motivasi finansial, ancaman bagi pengguna internet yang perlu dikhawatirkan adalah ancaman pornografi terhadap anak dibawah umur, obat terlarang dan ancaman lain seperti penyebaran kebencian pada kepercayaan atau golongan tertentu. Selain itu, harap berhati-hati jika komputer kita terinfeksi virus yang bertujuan untuk mencuri bandwidth yang biasanya akan meremote komputer korbannya untuk melakukan perintah dari pembuat virus. Adapun aktivitas yang sering dilakukan setelah berhasil menguasai satu komputer adalah komputer korban digunakan untuk kembali menyebarkan virus, menyebarkan spam (yang akan berakibat IP publik komputer yang bersangkutan di blok oleh perusahaan antispam sehingga email yang dikirimkan dari IP komputer tersebut akan diblokir) sampai memerintahkan komputer yang di remote untuk melakukan Ddos (Denial of service). Ddos itu ibaratnya mengerubuti lawan yang tangguh. Sebagai contoh ada satu situs yang ingin dilumpuhkan dan biasanya situs yang ingin dilumpuhkan memiliki kapasitas bandwidth yang besar dan sulit dilumpuhkan. Tetapi jika satu virus berhasil disebarkan dan menginfeksi ratusan ribu komputer dan pada saat yang sama ratusan ribu komputer tersebut diperintahkan untuk mengakses satu situs tertentu, dijamin situs tersebut akan lumpuh. Ibaratnya Jet Lee walaupun jago kungfu tetapi dikerubut oleh satu kecamatan, akhirnya pasti dia akan kalah. Untuk mencegah menjadi zombie mau tidak mau pengguna komputer harus menggunakan program antivirus yang terupdate secara teratur dan memberikan support. Jadi tidak harus menggunakan antivirus yang mahal atau terkenal, memberikan keyboard virtual (padahal di Control Panel juga sudah ada keyboard virtual gratis :p) tetapi anda tidak di edukasi untuk melakukan patching secara teratur karena sekalipun komputer anda dilengkapi dengan antivirus terkenal yang terupdate tetapi tidak dipatch, komputer tersebut tetap akan bisa diinfeksi oleh virus (walaupun antivirus tersebut sudah mendeteksi virus tersebut sekalipun) karena patching itu ibaratnya seperti tambalan atas tembok yang bolong dan virus bisa masuk dari tembok yang bolong ke rumah anda. Sedangkan antivirus tidak menjaga tembok yang bolong / rapuh tetapi hanya menjaga pintu masuk, gerbang dan jendela rumah anda.

Untuk melindungi buah hati anda dari paparan pornografi, anda dapat menggunakan aplikasi Parental Control yang tersedia secara gratis jika anda menggunakan Windows XP, Windows Vista dan Windows 7. Parental Control dapat anda temukan di Control Panel Windows. Dengan Parental Control ini anda dapat menentukan 3 hal, pertama anda dapat menentukan batasan waktu akses internet untuk akun yang anda buat untuk anak anda jadi anak anda hanya dapat menggunakan komputer pada jam-jam yang sudah anda tentukan, selain itu anda dapat menentukan games / permainan yang boleh dimainkan anak anda sesuai dengan rating umur, misalnya tidak boleh memainkan game dengan unsur kekerasan yang tinggi atau berdarah-darah. Anda dapat juga membatasi akses anak pada program tertentu. Jika hal ini terasa merepotkan untuk anda, penulis mempunyai satu kabar gembira untuk para orang tua, lembaga pendidikan dan warnet. Anda dapat mengubah DNS (Domain Name Server) sehingga akses pada situs-situs yang dinilai berbahaya dan merugikan akan secara otomatis diblokir. Caranya adalah dengan mengubah DNS baik pada komputer atau router anda untuk menggunakan DNS yang aman. Saat ini ada satu lembaga yang peduli dengan hal ini dan menyediakan DNS secara gratis, jadi anda akan terbantu dimana akses terhadap situs-situs yang tidak pantas akan dibatasi dan diawasi secara teratur. Langkah-langkah mengubah DNS ke DNS Nawala bisa anda dapatkan dari http://www.nawala.org/manual.php.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, penulis hanya ingin memberikan pandangan, bahwa secara teknis orangtua bisa berusaha untuk membatasi akses anak-anaknya. Tetapi dalam kenyataannya paparan konten berbahaya terhadap anak sangat sulit dibatasi, karena walaupun dibatasi di rumah, anak anda bisa saja mengakses konten tidak pantas tersebut di rumah temannya. Atau anda lupa bahwa anak anda memiliki smartphone yang memiliki koneksi internet, hal ini juga merupakan gerbang akses konten berbahaya. Selain itu, semua langkah yang penulis utarakan di atas dapat dilakukan dengan satu kondisi. Anda sebagai orang tua harus lebih mengerti komputer dari anak anda. Jadi kalau anak anda lebih mengerti komputer dari anda, rasanya bukan anda yang mengontrol anak anda, tetapi anak anda yang akan berhasil mengelabui anda. Karena itu lebih penting bagi kita sebagai orang tua untuk memberikan pendidikan moral yang baik untuk anak sehingga ia bisa membentengi dirinya sendiri dengan baik terhadap konten-konten yang tidak pantas.

Tidak ada komentar:

0 Comments
Tweets
Komentar

Posting Komentar